Minggu, 28 Juli 2013

Fakta Unik Angka pada Bahasa Indonesia



Setiap negara, bangsa, dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh. Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia, tapi di negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.

Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa daerah, maka kadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Mungkin tergantung dari enaknya di lidah atau di telinga.

Langsung saja. Di sini saya bukan mengajarkan Anda berhitung, tapi coba perhatikan deretan angka-angka di bawah ini.

1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan

Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan mempunyai huruf awal, yaitu S, dan bila dijumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.

Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan Enam. Berturut-turut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlahkan dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.
lebih jelasnya:


[S]atu + [S]embilan = Sepuluh
[D]ua + [D]elapan = Sepuluh
[T]iga + [T]ujuh = Sepuluh
[E]mpat + [E]nam = Sepuluh
[L]ima +  [L]ima = Sepuluh

Tidak sampai disitu, ternyata huruf awalnya juga punya peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik dengan huruf S.

Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).

Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada di antara Empat dan Enam (pembenaran lagi).

Sedangkan angka Lima, huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).

Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.

Ternyata, tidak pake matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong, kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat, maka kamu bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama. Tulis huruf T besar di kertas pake font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Tada…. Kamu pasti bisa lihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung. (pembenaran yang juga dipakasakan sekali).

Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama? Ternyata di Malaysia, angka 8 tidak disebut sebagai Delapan, tapi Lapan. Jadi pola ini hanya milik Indonesia. Jangan sampai diklaim juga sama mereka...


kalo mau lihat sumbernya, silahkan klik link ini

Fakta-fakta Unik Tentang Negara Indonesia


Halo... di hari yang sangat menyebalkan ini saya mau share fakta unik lagi...
Teman-teman tau ngga sisi lain dari bangsa Kita, Bangsa Indonesia... itu loh, yang banyak pulaunya, banyak penduduknya, banyak koruptornya pula *eh. Tak kenal maka tak sayang, jadi saya posting aja fakta unik ini biar lebih mengenal Bangsa Indonesia lebih jauh lagi. Taraaaaaaaam......! Check it out

1. Tiga orang Presiden RI pertama memiliki bulan lahir yang sama, yaitu bulan juni. Bung Karno lahir 6 Juni 1901 (nama aslinya Kusno Sosrodihardjo). Pak Soeharto 8 Juni 1921, sedangkan Pak Habibie 25 Juni 1936.










2. Istana Merdeka mulai dibangun pada tahun 1873 dan selesai pada tahun 1879. Istana tsb di rancang oleh arsitek Drossares dengan luas 6,8 hektar dan 16 jumlah anak tangga yg terdapat di bagian depan gedung.
3. Sebelum digunakan oleh pemerintah Indonesia, Istana Kepresidenan Bogor digunakan sbg rumah peristirahatn gubernur jenderal Belanda. Tercatat 44 orang gubernur jenderal Belanda pernah menjadi penghuni istana yang pada masa penjajahan bernama Istana Buitenzorg


4. Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan satu-satunya Istana RI yang dibangun setelah Indonesia Merdeka, tepatnya pada tahun 1957 di Bali.


5. WR. Soepratman, pencipta lagu kebangsaan wafat pada tgl 17 Agustus 1938. Tepat tujuh tahun sebelum proklamasi kemerdekaan RI dinyatakan

6. Lagu 'Indonesia Raya' di ciptakan pada tahun 1924 dan dikumandangkan untuk pertama kalipada tanggal 28 Oktober 1928, tepatnya pada penutupan acara Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda Indonesia.

7. Mobil dinas Kepresidenan RI yang pertama adalah mobil Buick keluaran tahun 1939 yang digunakan Alm. Bung Karno. Sedangkan Alm. Bung Hatta menggunakan mobil dinas De Soto (what?? Soto? jadi laper nih.)

8. Republik Gabon di Afrika Barat memiliki tanggal kemerdekaan yang sama dengan RI. Bedanya, Gabon merdeka pada tahun 1960


9. Rupiah dinyatakan sebagai mata uang nasional RI pada tannggal 2 November 1949



10. 21 jumlah dentuman meriam yang dibunyikan untuk menyambut tamu negara yang merupakan kepala negara. Sedangkan untuk menyambut tamu negara yang merupakan kepala pemerintahan di bunyikan 19 kali dentuman meriam, yang merupakan hadiah dari pengusaha sekaligus pamannya, Djohan Djohor. Kedua mobil ini dpt dilihat di Gedung Joang '45, Jakarta

itu dia fakta uniknya... gimana? keren kan? kalo teman-teman mau lihat sumbernya... klik disini.

Sabtu, 20 Juli 2013

Fakta-fakta Unik Tentang Presiden Amerika Serikat


Halo teman-teman...
saya mau share nih... fakta unik yang ga boleh dilewatin!
ini dia, fakta uniknya.... Cekidot.dot.dot

#1.Thomas Jefferson, Pioner Mebel Perkantoran
d0c1055b97d3d9ba79b7765640877bc7_thomas-jefferson-9353715-1-402
Thomas Jefferson adalah presiden ketiga Amerika Serikat, dan banyak yang mengatakan presiden terhebat Amerika Serikat. Dia adalah penggagas utama Declaration of Independence, dia mengawasi pembelian Louisiana yang mengamankan banyak wilayah Amerika Serikat modern, dan dia mengirim Lewis dan Clark untuk menjelajah dunia barat. Namun, mungkin pencapaian terbesarnya adalah menciptakan kursi putar pertama di dunia.
#2.Tinggi Badan Presiden Amerika Serikat
af2761b47f692cbcef38220df8ec3629_2026811_20121105070044
Amerika menyukai presiden yang tinggi. Di zaman modern, sejak berakhirnya Perang Dunia II, kandidat yang lebih tinggi memiliki keuntungan besar dalam pemilihan. Faktanya, hanya 25 persen presiden dengan badan yang lebih pendek yang mampu memenangkan pemilihan, dengan Richard Nixon, Jimmy Carter, dan George W. Bush (dua kali) mampu mengalahkan kandidat presiden yang lebih tinggi. Dan pasca 1900, tidak ada calon presiden dengan tinggi 175 cm atau di bawahnya yang terpilih sebagai presiden (William McKinley dengan tinggi 170 cm yang terpilih pada 1900 adalah presiden pendek terakhir yang mampu memenangi pemililihan dan menduduki Gedung Putih).
Ini mungkin pertanda buruk untuk Barack Obama yang memiliki tinggi 185 cm. Meskipun dia dengan mudah mengalahkan John McCain dengan tinggai 175 cm (terlihat pada foto di atas) pada 2008, tahun ini dia berhadapan dengan Mitt Romney yang lebih tinggi, dengan tinggi badan 187 cm.
#3.Grover Cleverland Menikah
ae01d1adb5febc4d6507a1a9b1d2c1b2_220px-stephengrovercleveland
Grover Cleverland, presiden Amerika Serikat ke-22 dan ke-24, memiliki perbedaan dengan presiden Amerika Serikat lainnya dengan menjadi presiden satu-satunya yang kembali terpilih setelah kalah sebelumnya. Wakil Partai Demokrat itu memenangkan pemilihan pertamanya pada 1884, kalah (kalah tipis, dan mungkin kalah karena kecurangan) pada 1888, tapi kemudian kembali menang untuk kedua kalinya pada 1892.
Namun, Cleverland menarik karena alasan lain: dia adalah presiden satu-satunya sampai sekarang yang menggelar pernikahan ketika menjabat sebagai presiden. Dan pernikahannya tidak biasa. Cleveland berusia 49 tahun ketika menikahi Frances Folsom yang berusia 21 tahun. Folsom adalah putri dari teman dekatnya - dan lebih uniknya lagi, setelah kematian teman dekatnya tersebut, dia menjadi wali resmi Folsom, kemudian menikahinya. Dan dia suka memanggil Folsom dengan sebutan ‘Frank’.Mungkin kalau ini terjadi zaman sekarang, media mungkin akan mengangkat beritanya sebagai sesutau yang luar biasa.
#4. James Garfield Tukang Pamer
631139c364ede5d81c35f688ed602145_general_james_garfield_-_brady-handy
Amerika Serikat memiliki banyak presiden yang cerdas, tapi sebagian dari cenderung suka mendemonstrasikan intelektualiatas mereka. Presiden Amerika Serikat ke-20 James Garfield suka pamer di pesta-pesta dengan sebuah trik unik. Dia akan menulis dalam bahasa Latin dengan satu tangan, sementara pada saat bersamaan menulis bahasa Yunani Kuno dengan tangan lainnya.
#5.William Henry Harrison, Hanya Menjabat Selama 1 Bulan
871dd1d84adbdf7516f9170c24620642_220px-william_henry_harrison_daguerreotype_edit
Sebagian besar presiden menjabat selama empat hingga delapan tahun. Namun pada 1841, presiden kesembilan William Henry Harrison hanya menjabat selama satu bulan, masa jabatan terpendek yang pernah ada. Masa jabatannya sebagai presiden harus berakhir karena dia meninggal akibat pneumonia setelah 30 hari, 12 jam, 30 menit disumpah sebagai presiden.
#6.Nama Julukan Amerika Serikat
ecca8921a31ee7cf1ce7b6643cd491fa_2026811_20121105070420
Banyak presiden mendapat nama julukan. Banyak yang mendapat julukan yang dahsyat, dan juga aneh. Grover Cleveland mendapat julukan ‘Uncle Jumbo’. John Tyler mendapat julukan ‘His Accidenty’. Zachary Taylor dengan ‘Old Rough And Ready’. Andrew Jackson disebut dengan ‘Old Hickory’. Ulysses S. Grant (atas) terkenal dengan julukan ‘Unconditional Surrender Grant’, dan Rutherford B. Hayes mendapat sebutan ‘Rutherfraud’. Chester A. Arthur terkenal dengan nama ‘Dude President’. Lebih keren dibandingkan yang lain.
#7.William Howard, Presiden Tergemuk Amerika Serikat
32755bed624845d5b819b4e1241f3e23_william_howard_taft
Siapa presiden Amerika Serikat dengan bobot paling berat? Jawabannya adalah presiden ke-27 William Howard Taft, dengan berat badan lebih dari 136 kg. Dia sangat gemuk sampai terkadang terjebak di bak mandi Gedung Putih, dan membutuhkan bantuan untuk mengangkatnya dari kamar mandi. (Dia akhirnya memiliki bak mandi yang lebih besar).
#8.Hewan Peliharaan Presiden
1026925348e712cbc167ec818a6ade0e_images
Sebagian besar presiden pernah memelihara hewan - dengan kucing, anjing, dan kuda yang paling populer. Namun, beberapa presiden memiliki selera hewan sedikit lebih bervariasi. Sebagai contoh, John Quincy Adams dan Herbert Hoover memelihara buaya. Dua hewan eksotis kepresidenan terbesar mungkin milik Calvin Coolidge dan Theodore Roosevelt. Di antara kebun binatang milik Coolidge ada hewan-hewan seperti dua anak singa dengan nama Tax Reduction dan Budget Bureau, seeokor walabi , beruang, antelop, kuda nil kerdil dan dua rakun dengan nama Rebecca dan Horace (Rebecca difoto di atas bersama istri Coolidge, Grace). Theodore Roosevelt, sementara itu, memiliki banyak anjing, seekor babi, lima hamster, nuri, ular dengan nama Emily Spinach dan seekor badger bernama Josiah yang suka menggigit orang.
Namun, Josiah tidak memegang rekor hewan peliharaan presiden yang paling berperilaku buruk. Kehormatan itu menjadi milik burung beo Andrew Jackson, bernama Poll, yang harus dikeluarkan dari upacara pemakaman Jackson karena dia tidak berhenti mengumpat.
#9.Andrew Johnson Pemabuk
29f2daf283f078376578acee47564bb0_andrew-johnson-9355722-1-402
Sebelum menjadi presiden ke-17 Amerika Serikat, Andrew Johnson adalah wakil presiden Abraham Lincoln. Namun, pelantikannya sebagai wakil presiden tidak berjalan dengan lancar pada 1865, hal itu dikarenakan Johnson menutupi wajahnya. Johnson menegak whiskey setiap hari - sebagai usaha untuk melawan penyakit demam tifoid. Saat upacara pelantikan berlangsung, dia sangat mabuk dan dan tidak bisa melakukan sumpah jabatan dan mewakilkannya kepada para senator yang baru. Kami tidak yakin bagaimana alasan ‘mabuk karena berusaha menyembuhkan demam tifoid’ akan berhasil di kantor kami. Tidak akan berhasil tampaknya.
# 10.Kode Nama Presiden
c2e77d6c1137081dddeaeab91bd618df_images-1
Kode nama Secret Service untuk presiden adalah hiburan yang tiada henti - kode nama Ronald Reagan adalah ‘Rawhide’, George H. W. Bush adalah ‘Timberwolf’, Bill Clinton adalah ‘Eagle’, George W. Bush adalah ‘Trailblazer’ dan Barack Obama adalah ‘Renegade’.
Bukan hanya presiden yang mendapat kode nama, wakil presiden dan keluarganya juga mendapatkannya. Itu tidak selalu berjalan baik untuk mereka. Anak perempuan Al Gore, Karena, mengeluh karena Secret Service memberikan waktu yang sangat sempit untuk memutuskan kode namanya sendiri. Karena baru menyadari betapa buruk pilihannya setelah dia dipanggil ‘Smurfette’ kemanapun dia pergi.
sekian dulu fakta uniknya... dah...!

lihat sumber

Sabtu, 06 Juli 2013

[Cerpen Horor] Horor Mencekam 2

Thata masih mengutak-atik laptop pemberian papanya. Jaman modern seperti ini bukan hal baru anak muda seperti thata sudah menikmati teknologi masa kini. Sementara adik tirinya novita yang masih kecil sedang bermain dengan psp hadiah ulang tahunnya yang ke-13 kemarin.
Thata tertawa mengembangkan senyumnya sambil mengolok-olok dan mengatai teman fb mereka dengan coment’nya yang sedikit nakal. Menyebarkan status di wall temannya tanpa merasa peduli temannya terganggu atau tidak
Thata menutup facebooknya kala cacing di perutnya demo sambil teriak pakai toa mesjid minta makan. Thata bangkit berdiri menuju dapur berharap makanan ringan 2 minggu lalu di kulkasnya masih ada. Ketika melewati gudang yang berjarak beberapa meter dari dapur. Terdengar suara ribut seperti benda jatuh dari dalam gudang. Thata menempelkan kupingnya ke pintu gudang dan mendengar jelas suara benda jatuh beberapa kali.
Tiba-tiba sebuah tangan menarik kepala thata menempel di pintu dengan cepat, membuatnya kaget dan meronta sampai tangan itu lepas dengan sendirinya.
Thata mengucek mata dan melihat pintu di depannya beberapa kali seakan tak percaya.
Cacing di perutnya mengetuk mengingatkannya akan lapar yang kian mendera, thata berlari ke dapur dan membuka pintu kulkas, melihat empat buah apel dan makanan ringan dua minggu lalu. Thata mengambil semuanya, empat buat apel yang di apit di tangannya beserta makanan ringan.
Ketika melewati gudang, thata terjatuh dan tersandung psp adiknya novita yang tergeletak di lantai. Dan salah satu buah apelnya mengelinding ke dalam gudang yang entah kapan terbuka sendiri.
Tanpa sadar thata telah berada dalam gudang, memperhatikan sekeliling, sambil melirik kiri kanan seperti penjahat dengan mata mencari sekeliling.
Sebuah benda jatuh lagi, thata mendekat dan meraih benda itu.
Sebuah kotak kardus jatuh berserakan di lantai, sebuah novel dan sebuah kaset tape. Thata berlari keluar membawa kaset di tangannya, saat gorden tertiup angin dan melambai-lambai.
Thata termenung di atas sofa,
Di lihatnya kaset di tangan sebentar dan memasukan kaset itu ke dalam tape recorder di sampingnya.
Alunan musik jawa, tak terlalu jelas namun lembut dengan suara yang sedikit serak parau bernyanyi mengiringi tidurnya. Ketika matanya sedikit lagi tertutup membawa jiwanya ke alam mimpi, adiknya novita menguncang tubuhnya hebat.
“kak dimana psp ku?” novita mengguncang tubuh thata sampai thata akhirnya jatuh dari tempat tidur.
 Ia bangkit sambil marah-marah pada adiknya dan pindah tempat tidur melanjutkan tidurnya yang tertunda,

Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku
Terhanyut aku akan dirimu
Saat kau bisikan cinta
Merintih sendiri dalam gelut doa
Untukmu disana.
Aku merindukanmu disini
Temani sepiku
Nikmati bersama senja
Seiring hatiku merindukanmu
Bila hati mulai sepi
Tanpa bisa terobati
Saat kau tak disini


Terdengar suara seorang wanita berpuisi dengan sedihnya di antara lagu lingsir wengi yang di putar. Musik angklung bertalu-talu di ikuti melodi khas jawa mengiringi lagu dari tape recorder.
Novita mencari pspnya kesana sini, saat lagu itu mulai mengusiknya, tanpa komando tubuhnya bergerak sendiri ke arah gudang yang terbuka, sementara thata masih terlelap dengan mimpinya. Membiarkan air liurnya jatuh menetes di sofa.
Novita mulai menikmati alunan musik jawa sambil sesekali mencari di setiap sudut gudang.
Sedang asiknya thata dengan mimpinya, ketika matanya yang tinggal 2 wat ingin terlelap. Suara pintu di buka keras seperti di banting, membuat thata kaget dan jatuh dari tempat tidur untuk yang kedua kalinya. Lampu tiba-tiba saja mati hidup dan terdengar novita menangis kencang memanggil thata kakanya dari arah gudang.

Di tarik koper di tangannya menyeret lantai, wanita tua itu menahan beribu beban, sementara di depannya suaminya sedang berdiri menantang dengan emosi, dia adalah dhea, istri pertama tuan tanaka, sementara wanita di samping tuan tanaka dan seorang anak, itu adalah novita anaknya yang di ancam tuan tanaka, jika ia tak mau tinggal bersamanya ia akan di usir juga sementara orang yang berdiri di samping tuan tanaka adalah cindy selingkuhan tuan tanaka, cindy menggandeng erat thata anaknya. Dhea hanya bisa menangis karena di ceraikan begitu saja, setelah sekian lamanya perkimp*ian rumah tangga mereka berjalan mulus seperti tol sampai hadirnya cindy pihak kedua.

Cindy hanya bisa memeluk novita kecil yang sesekali menahan tangisnya, ketika dengan amarah tuan tanaka mengusir dhea yang selama hampir 20 tahun menemani hidupnya, kala suka dan duka, kekayaan dan martabat telah merengut kepribadian tuan tanaka yang dulu.
Dhea berlalu di gelap tanpa sepatah kata, wanita yang selalu terlihat menawan dengan suara khasnya di acara tv “sinden jawa”, memang selalu dikenal luar biasa canti secara fisik maupun suara merdunya setia menghibur pengemar setiannya ketika malam minggu tiba.
Tuan tanaka masih bertolak pinggang dengan angkuh, tante cindy menghampiri tuan tanaka perlahan dan….”dooorrr..!” hanya suara itu yang terdengar.
Dhea duduk termenung pada pinggiran jembatan, sambil sesekali melirik riak air sungai yang mengalir pelan, pantulan bayangan lusuh pada permukaan air, membutikan rasa sakit, dendam yang tak bisa dimaknai dengan kata-kata indah.
Sore hari nan sepi, burung malam mulai terbang ke sarang membawa hasil buruan untuk anaknya,
Dhea masih berdiri di taman menantang senja yang masih menyisahkan kilau jingga.
Seorang pria duduk di sampingnya entah kapan, sambil sesekali memperhatikan lekuk tubuh dhea.
“ini masalah yang sulit dhea..? Bulan depan akan ada program baru, dan anda di butuhkan disana, masihkah kamu berminat..?” kata pria yang ternyata adalah paidi manager dhea. “pergilah, aku bukan lagi sinden, aku hanya wanita yang tak seharusnya ada di dunia ini, mungkin?. Bisakah kita ke cafe terdekat pak?” dhea melanjutkan katanya dan mengajak manager di sampingnya untuk sedikit menikmati coffe hangat malam ini.

Sebuah tempat yang cukup romantis, nyala lilin sederhana tanpa lampu penerang dan hiasan lampu kecil kelap kelip di setiap sudut ruangan, manager itu datang dan membawa temannya yang mengenakan jaket hitam dan kacamata hitam, pria itu memberikan salam tangannya, yang tak di gubris sedikitpun oleh dhea. Manager segera memecahkan keheningan itu dengan menawari sahabatnya itu teh hangat.
Malam ini dhea terpaksa melayani pria hidung belang itu, karena hanya itu syarat untuk ia bisa tampil di show acaranya nanti, setelah puas dengan apa yang ia mau, pria berdasi itu menandatangi kontrak yang sedari tadi di meja bundar berwarna hitam. Dhea tersenyum kecut pada pria itu dan mencium manja sebelum akhirnya pentas minggu malam itu di lakukan.
Dhea telah siap sedia dengan cover make up ala sinden jawa, kecantikannya dan kehadirannya di sambut teputangan meriah oleh penonton, pengemar setianya.
Pada saat lagu “lingsir wengi” di bawakan oleh dhea berulang kali lampu mati sendiri. Dan tanpa alasan yang jelas alat yang tak seharusnya di mainkan bunyi sendiri dan jatuh, penonton yang mengira itu sebagian dari aksi malam ini malah bertepuk tangan meriah tanpa mengetahui ada bahaya mengincar.
Kabel penghubung mic turun dan melilit leher dhea yang tengah bernyanyi. Semua terjadi begitu saja. Dhea tewas di malam itu di tengah lagu “lingsir wengi” yang perlahan menghadirkan aroma kematian. Sampai ambulan datang membawa mayat dhea pergi di tengah malam itu.
 

Thata masih mengutak-atik laptop pemberian papanya. Jaman modern seperti ini bukan hal baru anak muda seperti thata sudah menikmati teknologi masa kini. Sementara adik tirinya novita yang masih kecil sedang bermain dengan psp hadiah ulang tahunnya yang ke-13 kemarin.
Thata tertawa mengembangkan senyumnya sambil mengolok-olok dan mengatai teman fb mereka dengan coment’nya yang sedikit nakal. Menyebarkan status di wall temannya tanpa merasa peduli temannya terganggu atau tidak
Thata menutup facebooknya kala cacing di perutnya demo sambil teriak pakai toa mesjid minta makan. Thata bangkit berdiri menuju dapur berharap makanan ringan 2 minggu lalu di kulkasnya masih ada. Ketika melewati gudang yang berjarak beberapa meter dari dapur. Terdengar suara ribut seperti benda jatuh dari dalam gudang. Thata menempelkan kupingnya ke pintu gudang dan mendengar jelas suara benda jatuh beberapa kali.
Tiba-tiba sebuah tangan menarik kepala thata menempel di pintu dengan cepat, membuatnya kaget dan meronta sampai tangan itu lepas dengan sendirinya.
Thata mengucek mata dan melihat pintu di depannya beberapa kali seakan tak percaya.
Cacing di perutnya mengetuk mengingatkannya akan lapar yang kian mendera, thata berlari ke dapur dan membuka pintu kulkas, melihat empat buah apel dan makanan ringan dua minggu lalu. Thata mengambil semuanya, empat buat apel yang di apit di tangannya beserta makanan ringan.
Ketika melewati gudang, thata terjatuh dan tersandung psp adiknya novita yang tergeletak di lantai. Dan salah satu buah apelnya mengelinding ke dalam gudang yang entah kapan terbuka sendiri.
Tanpa sadar thata telah berada dalam gudang, memperhatikan sekeliling, sambil melirik kiri kanan seperti penjahat dengan mata mencari sekeliling.
Sebuah benda jatuh lagi, thata mendekat dan meraih benda itu.
Sebuah kotak kardus jatuh berserakan di lantai, sebuah novel dan sebuah kaset tape. Thata berlari keluar membawa kaset di tangannya, saat gorden tertiup angin dan melambai-lambai.
Thata termenung di atas sofa,
Di lihatnya kaset di tangan sebentar dan memasukan kaset itu ke dalam tape recorder di sampingnya.
Alunan musik jawa, tak terlalu jelas namun lembut dengan suara yang sedikit serak parau bernyanyi mengiringi tidurnya. Ketika matanya sedikit lagi tertutup membawa jiwanya ke alam mimpi, adiknya novita menguncang tubuhnya hebat.
“kak dimana psp ku?” novita mengguncang tubuh thata sampai thata akhirnya jatuh dari tempat tidur.
Ia bangkit sambil marah-marah pada adiknya dan pindah tempat tidur melanjutkan tidurnya yang tertunda,

Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku
Terhanyut aku akan dirimu
Saat kau bisikan cinta
Merintih sendiri dalam gelut doa
Untukmu disana.
Aku merindukanmu disini
Temani sepiku
Nikmati bersama senja
Seiring hatiku merindukanmu
Bila hati mulai sepi
Tanpa bisa terobati
Saat kau tak disini

Terdengar suara seorang wanita berpuisi dengan sedihnya di antara lagu lingsir wengi yang di putar. Musik angklung bertalu-talu di ikuti melodi khas jawa mengiringi lagu dari tape recorder.
Novita mencari pspnya kesana sini, saat lagu itu mulai mengusiknya, tanpa komando tubuhnya bergerak sendiri ke arah gudang yang terbuka, sementara thata masih terlelap dengan mimpinya. Membiarkan air liurnya jatuh menetes di sofa.
Novita mulai menikmati alunan musik jawa sambil sesekali mencari di setiap sudut gudang.
Sedang asiknya thata dengan mimpinya, ketika matanya yang tinggal 2 wat ingin terlelap. Suara pintu di buka keras seperti di banting, membuat thata kaget dan jatuh dari tempat tidur untuk yang kedua kalinya. Lampu tiba-tiba saja mati hidup dan terdengar novita menangis kencang memanggil thata kakanya dari arah gudang.

Di tarik koper di tangannya menyeret lantai, wanita tua itu menahan beribu beban, sementara di depannya suaminya sedang berdiri menantang dengan emosi, dia adalah dhea, istri pertama tuan tanaka, sementara wanita di samping tuan tanaka dan seorang anak, itu adalah novita anaknya yang di ancam tuan tanaka, jika ia tak mau tinggal bersamanya ia akan di usir juga sementara orang yang berdiri di samping tuan tanaka adalah cindy selingkuhan tuan tanaka, cindy menggandeng erat thata anaknya. Dhea hanya bisa menangis karena di ceraikan begitu saja, setelah sekian lamanya perkimp*ian rumah tangga mereka berjalan mulus seperti tol sampai hadirnya cindy pihak kedua.
Cindy hanya bisa memeluk novita kecil yang sesekali menahan tangisnya, ketika dengan amarah tuan tanaka mengusir dhea yang selama hampir 20 tahun menemani hidupnya, kala suka dan duka, kekayaan dan martabat telah merengut kepribadian tuan tanaka yang dulu.
Dhea berlalu di gelap tanpa sepatah kata, wanita yang selalu terlihat menawan dengan suara khasnya di acara tv “sinden jawa”, memang selalu dikenal luar biasa canti secara fisik maupun suara merdunya setia menghibur pengemar setiannya ketika malam minggu tiba.
Tuan tanaka masih bertolak pinggang dengan angkuh, tante cindy menghampiri tuan tanaka perlahan dan….”dooorrr..!” hanya suara itu yang terdengar.
Dhea duduk termenung pada pinggiran jembatan, sambil sesekali melirik riak air sungai yang mengalir pelan, pantulan bayangan lusuh pada permukaan air, membutikan rasa sakit, dendam yang tak bisa dimaknai dengan kata-kata indah.
Sore hari nan sepi, burung malam mulai terbang ke sarang membawa hasil buruan untuk anaknya,
Dhea masih berdiri di taman menantang senja yang masih menyisahkan kilau jingga.
Seorang pria duduk di sampingnya entah kapan, sambil sesekali memperhatikan lekuk tubuh dhea.
“ini masalah yang sulit dhea..? Bulan depan akan ada program baru, dan anda di butuhkan disana, masihkah kamu berminat..?” kata pria yang ternyata adalah paidi manager dhea. “pergilah, aku bukan lagi sinden, aku hanya wanita yang tak seharusnya ada di dunia ini, mungkin?. Bisakah kita ke cafe terdekat pak?” dhea melanjutkan katanya dan mengajak manager di sampingnya untuk sedikit menikmati coffe hangat malam ini.
Sebuah tempat yang cukup romantis, nyala lilin sederhana tanpa lampu penerang dan hiasan lampu kecil kelap kelip di setiap sudut ruangan, manager itu datang dan membawa temannya yang mengenakan jaket hitam dan kacamata hitam, pria itu memberikan salam tangannya, yang tak di gubris sedikitpun oleh dhea. Manager segera memecahkan keheningan itu dengan menawari sahabatnya itu teh hangat.
Malam ini dhea terpaksa melayani pria hidung belang itu, karena hanya itu syarat untuk ia bisa tampil di show acaranya nanti, setelah puas dengan apa yang ia mau, pria berdasi itu menandatangi kontrak yang sedari tadi di meja bundar berwarna hitam. Dhea tersenyum kecut pada pria itu dan mencium manja sebelum akhirnya pentas minggu malam itu di lakukan.
Dhea telah siap sedia dengan cover make up ala sinden jawa, kecantikannya dan kehadirannya di sambut teputangan meriah oleh penonton, pengemar setianya.
Pada saat lagu “lingsir wengi” di bawakan oleh dhea berulang kali lampu mati sendiri. Dan tanpa alasan yang jelas alat yang tak seharusnya di mainkan bunyi sendiri dan jatuh, penonton yang mengira itu sebagian dari aksi malam ini malah bertepuk tangan meriah tanpa mengetahui ada bahaya mengincar.
Kabel penghubung mic turun dan melilit leher dhea yang tengah bernyanyi. Semua terjadi begitu saja. Dhea tewas di malam itu di tengah lagu “lingsir wengi” yang perlahan menghadirkan aroma kematian. Sampai ambulan datang membawa mayat dhea pergi di tengah malam itu.
“semua berjalan sesuai rencana bos…!” seorang pria bertopeng menelepon.
“sekarang tugasmu menghabisi manager bodoh itu, jangan sampai gagal atau kamu yang akan ku habisi.” ancam sebuah suara dari seberang.
Pria bertopeg itu membetulkan dasinya dan mengambil pistol di celananya sambil berjalan ke arah keramaian dan membuang puntung rokoknya ke tempat sampah dengan senyum licik.
Manager yang bernama paidi itu, menikmati kopi hangat di ruang kerjanya. Senyumnya semakin lebar memandang koper berisi uang lembar seratus ribuan banyaknya. “dhea… Dhea… Bodoh betul kau itu, harusnya kau tahu, dari awal, ya sudahlah, aku puas menjualmu pada sahabatku sendiri” suara paidi bicara sendiri penuh kemenangan. Lampu di kamarnya tiba-tiba mati, diikuti nyanyian sinden khas dhea, “lingsir wengi”
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno… Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…
Samar-samar suara langkah kaki merayap di atas plafon, di ikuti nyanyian jawa yang membuat paidi terdiam sejenak, tak bicara, seperti hawa dingin menyerangnya tiba-tiba membuatnya terdiam, rokok di mulutnya terjatuh mengenai sosok yang sudah berada di kakinya. Dan…?
Suara kematian terdengar jelas
Penuh aroma dendam

Pintu di dobrak, pria berdasi itu menyembunyikan pistol di sela kaos kakinya dan mendobrak pintu.
Sebelum sempat membuka pintu, sebuah tali telah menggantung lehernya. Ia meronta namun tak berdaya, tali itu semakin keras dan memutuskan kepalanya, menggelinding bagai bola di lantai.
Sahabat paidi mengenakan dasinya dan meraih pistol di lacinya saat mendengar suara keributan di pintunya. Ketika ia membuka pintu lampu tiba-tiba menyala kembali dan kepala orang yang di percayainya menggelinding di kakinya di ikuti darah yang mengalir perlahan di sela-sela sepatunya. Ia ketakutan berteriak menutup kembali pintu, saat ia memutar badan, sosok dhea telah berdiri tepat di wajahnya, sambil menjilat kuping dan menancapkan jari-jari yang panjang ke kening pria itu,
Tante cindy tersenyum puas melihat sosok tuan tanaka yang tak bernyawa, bersimbah darah yang mengalir perlahan di sela-sela kakinya. Ia tersenyum puas dan mengarahkan pistolnya ke arah thata yang meringkuk ketakutan di lantai
“aaachhh” thata terbangun dengan keringat menggumpal di sekujur tubuhnya. Keadaan hening, tape recorder terjatuh berantakan di lantai namun suara lagu kini terdengar dari arah gudang, thata bangun dan melihat sekelilingnya yang terasa membuatnya merinding tanpa sebab, ia terjatuh tersandung psp novita dan tubuhnya telentang di lantai, pada saat itu ia melihat dengan jelas dhea, sedang merangkak bergelayut di plafon dengan rambut panjang, dengan sekuat tenaga ia berlari ke arah pintu gudang yang terbuka, setelah thata di dalam gudang ia terdiam melihat novita sedang memandangi sebuah lukisan sambil bernyanyi.

Lingsir wengi sliramu tumeking sirno… Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…
Thata berjalan pelan menghampiri novita, tiba-tiba saja novita membalik wajahnya dengan tatapan kosong dan menatap tajam ke arah thata beberapa saat.
Dan thata histeris melihat novita sang adik tiba-tiba sudah tergantung tali tambang dengan lidah menjulur keluar di hadapannya. Thata tak bisa bergerak. Di depannya sebuah lukisan yang seakan bercahaya memancarkan sinarnya.
Lukisan yang menggambarkan seorang ibu ingin meraih anaknya yang terjebak di dalam kaca, sementara tangan-tangan dari dalam kaca menarik tubuh anaknya kuat. Thata histeris kala lukisan ibu itu berputar wajah dan mengalihkannya padanya yang berdiri tak bergerak dan air hangat sudah membanjiri kedua kakinya perlahan.Thata kencing di celana. “siaaapaaa sajaaa…Tolooong aku kalau ini mimpi…!” suara thata melolong ketakutan di dalam gudang.
Suara thata terhenti seketika di ikuti lampu yang menyala satu-persatu.

Cindy masuk mendobrak pintu dengan senter di tangan,
“apa yang terjadi thata…?!” ibu cindy ikut panik dengan anaknya yang tak bergerak dengan keringat penuh ketakutan, bola matanya kosong seakan ingin loncat keluar.
Belum sempat cindy mendapatkan jawabannya. Suara lagu terdengar dimana-mana. Cindy ketakutan dan menopang anaknya berlari keluar, suara lagu semakin kencang meski pelan dan lembut. Mengalun mesra merobek jiwa.
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno.. Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…
“siapa kamu…!?” tante cindy berteriak ketakutan di ikuti kedua kakinya yang tak bisa bergerak. Matanya melotot saat tangan halus menaiki tubuhnya perlahan menaiki setiap inchi tubuhnya
“disini…!?” tuan tanaka, disebelahnya dhea dan novita, mereka berjalan pelan dengan tubuh bergetar-getar, mulut mereka keluar darah dan air liur membasahi lantai. Mereka berjalan perlahan sekali. Suara tante cindy dan thata menghilang seiring bunyi suara kertakan gigi dan darah menyembur di ikuti lampu yang padam seketika.

Tamat
Cerpen Karangan: Alfred Pandie
Facebook: Alfred Pandie

Dikutip dari: Cerpenmu.com